Friday, November 14, 2014

Bila Cinta(mu) Tak Sempurna, Ajari Aku Bersetia


Jangan berbaik hati padaku, aku tak pandai berintuisi soal rasa yang mencuat-cuat kalang-kabut. Siapa kamu, berani-beraninya singgah dalam mimpiku. Bila cintaku padanya tak sempurna, aku tak berharap kamu melengkapinya. Berhentilah di tempatmu berdiri, jangan menjejakiku lagi. Aku bisa mengatasi kesakitanku sendiri.

Dan bagaimana bisa kau membiarkan aku dicintai lelaki lain di tempat yang tidak kauketahui?

Hingga letih sampai pada mataku, menjatuhkan peluh dalam tangis sembilu, kau masih juga enggan menilikku.

Kalau begitu, bukankah lebih baik aku bersamanya saja, Sayang? Ia melindungiku dari tangis yang mengiris-iris. Ia paham betul bagaimana caranya membuat tawaku jadi begitu renyah. Ia menjagaku dengan kepastian sedang kau masih juga betah memberiku keraguan. Bayang-bayang akan sebuah rencana kepergian. Jangan diam saja, beritahu aku, pantaskah aku bertahan atau memang jauh lebih baik kutinggalkan? Kau ingin aku berlaku seperti apa, Sayang?

Jangan coba-coba memainkan peran saat memang ada lowongan jadi pahlawan. Kau pikir semudah itu mencintaiku? Bila cintaku tak sempurna, aku tak ingin nantinya kau juga yang dilindas lara. Aku tetap tak sanggup mendua, meski nyatanya ada bayangmu lalu-lalang berlarian di pikiran.

Lagi pengen diromantisin! Bukan diduain.

Lalu bila cintanya utuh sempurna untukku, Sayang ... apa yang akan kaulakukan?


Bila tak pernah kau buat aku percaya, sanggupkah aku terus meluka?
Bila segala lakuku sia-sia, bisakah aku terus menjaga?
Bila aku bukan satu-satunya, mampukah aku bersetia?
Bila saja aku bukan siapa-siapa, untuk apa ada kita?
Bila bukan aku tujuanmu, pergilah temui yang baru, yang memenuhimu.




060514~Bila cinta tak sempurna, akankah ada bilangan yang pecah menjadi dua?

No comments:

Post a Comment